Pengembangan social
emosional:
Dalam proses
pembelajaran guru sudah terlihat bagus dan sudah bisa mendekati atau
berkomunikasi dengan anak secara baik dan mudah dipahami anak. Secara
emosionalnya penampilan sudah bagus, pada permainan pertama guru kurang teliti
sehingga lupa menyampaikan cara-cara menyusun puzzle tersebut. dalam
pembelajaran kelompok 1 pengembangan social emosional anak sudah mulai tercipta
dengan adanya kerjasama antara anak & anak dengan ini anak merasa senang
bisa berinteraksi dan berbagi serta
menghargai pendapat temannya dalam memasang kertas origami tersebut. kurangnya
pemanfaatan dan pemilihan alat permainan, dalam pemasangan kertas origami
sebaiknya guru mengajarkan anak untuk menggunting karena belum tentu semua anak
berani menggunting sendiri.
Pengembangan motoric
halus :
Dalam penyampaian
pembelajaran guru kurang menguasai materi yang akan disampaikan kepada anak dan
dalam penyampain materi guru terlalu banyak menggunakan bahasa yang sulit
dipahami oleh anak seperti “posisi”,ini akan menjadi pertanyaan bagi anak
karena mereka belum banyak mengetahui kosa kata orang dewasa. Dalam penyampaian
materi sebaiknya guru menggunakan bahasa anak supaya anak mudah memahami apa
yang dikatakan guru. Proses hubungan atau
interaksi guru dengan anak kurang harmonis sehingga anak tidak
bersemangat dan merasa tidak senang.disini kelompok menggunakan kertas origami
dimana kertas origami tersebut dilipat dan dipotong untuk membuat keranjang. Alat
yang digunakan kelompok terlalu sedikit dan pemilihan alat permainan belum
efektif dan efisien karena penggunaan alat kertas origami yang digunakan hanya
untuk membuat keranjang saja, jika alat permainan banyak maka anak akan merasa
senang.
Pengembangan bahasa :
Bahasa yang digunakan
guru dalam penyampaian pembelajaran kaku, dalam pengembangan bahasa anak, guru
tidak terlalu banyak bertanya dan guru tidak memberikan anak kesempatan untuk
bertanya sehingga suasana tegang dan guru juga tidak menjelaskan bagaimana cara
memainkan alat permainan tersebut. disini tidak terlihat pengembangan bahasa
anak karena anak jarang bertanya dan kesempatan anak untuk bertanya anak pun
minim.
Pengembangan
pendengaran dan penglihatan anak :
Pembelajaran yang
disampaikan guru bagus dan bahasa yang digunakan guru sudah bagus sehingga anak
kelihatan semangat dan senang. Dalam persepsi pendengarandan penglihatan guru
memilih media yang cukup bagus untuk menyampaikan materi kepada anak, untuk
mengetes pendengaran anak guru telah memilih media dan suara yang mudah
ditanggap oleh panca indera anak seperti suara yang sering terdengar di
sekitarnya. Dengan penyampaian guru dan pemanfaatan suara yang diperdengarkan
guru kepada anak ini sangat membantu menerjemahkan kepada anak apa yang mereka
dengar dan apa yang mereka lihat. Disini guru juga menyuruh anak tampil
sendiri-sendiri untuk menirukan gaya dan suara binatang tersebut. dengan
praktek dan penampilan anak-anak tersebut bisa meransang anak dalam belajar dan
dengan mendengarkan bunyi-bunyi binatang lewat rekaman dihandphone tersebut
bisa membantu pendengaran anak dan guru juga menggunakan gambar-gambar binatang
untuk membantu penglihatan anak. Guru sudah bagus dalam pengolahan kelas
sehingga anak bersenangat dan senang dalam belajar.
Pengembangan kognitif :
Pembelajaran yang
disampaikan kurang efektif untuk pengembangan kognif anak, karena guru tidak
menyuruh anak membangun balok-balok/kotak-kotak yang disampaikan kepada anak
menjadi sebuah rumah atau yang bisa mereka lakukan. Disini guru Cuma menyuruh
anak untuk melem hal ini bukan untuk pengembangan kognitif melainkan untuk
pengembangan motoric anak. Dalam pembelajaran guru tidak menerangkan atau menjelaskan
cara melipat kertas dan ini akan membuat anak kesusahan dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar